(Masih) Menikmati Hidup
Ketika semua cerita-cerita nyata itu pahit. Melanda jiwaku yang sebenarnya ingin saja menyerah. Aku membagi cerita itu setelah semua berlalu. Mungkin saja jika kemarin aku bagi. Terkesan bahwa aku adalah manusia yang suka mengeluh. Itu sebab mengapa aku harus nikmati dahulu alur rasa cerita itu, pahit.
Agustus 2016, aku sakit. Harus dirawat di rumah sakit. Berpindah rumah sakit adalah kebiasaanku kala itu, dari rumah sakit ke rumah sakit.
08 Oktober 2016, operasi besar dilakukan (pembedahan) pada dada bagian kiri karena ada penebalan membran menutup paru kiriku sehingga tak berfungsi normal saat bernafas. Ternyata itu penyakit yang merasuk dalam tubuhku.
08 Januari 2017, belum lagi luka bedah operasiku sembuh kabar buruk datang lagi. Bapak meninggal dunia. Memang benar kalau aku tidak sangat sedih tetapi melihat Ibu menangis aku juga terharu jadinya. Bapak sudah lama menetap di Pulau Jawa. Kami jarang sekali bertemu apalagi bertegur sapa. Yang aku ingat 'jangan pikirkan biaya sama masalah lain bang, yang penting kau harus sehat' itu ucapan terakhirnya melalui telepon. Aku tak datang kepemakamannya kala itu. Tetapi suatu sat nanti aku akan datang, mungkin hanya sekedar menabur bunga di pusaranya.
12 Februari 2017, aku menolak bekerja di Tempo Group. Alasannya karena aku tidak nyaman jika bekerja dikota. Aku memilih ikut ujian dan interview di perusahaan yang ada diluar kota.
16 Februari 2017, aku ditolak di PT. Toba Pulp Lestari. Alasanya 'we are apologize, we cant tolerance'. Katanya izajahku bergelar pendidikan, mereka butuhkan engineering. Bisa dimaklumi.
Maret 2017, perempuan yang aku sedang aku banggakan sudah bersanding dengan lelaki lain. Taik anjing lah memang.
Namun aku masih tetap tersenyum menutup raut murungku yang berantakan.
Salam,

Komentar
Posting Komentar