Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Kesenjangan Ruang

ada alasan mengapa seorang itu jadi apatis terlalu vokal dianggap subversif diam dikira turut niat hati tak lagi berjuang untuk materi sebenarnya sebab kalau rejeki pasti masuk saku pribadi walaupun sebelumnya sudah lumrah bila  dikenai pajak seperti biasanya biasanya banyak gagasan atau pun ide untuk kebaikan yang mumet dalam ruang pikir tetapi karena sudah peka nantinya akan disudutkan oleh para penguasa suka atau tidak, diam menjadi bendungan segala itikad baik yang diendapkan. ruang lingkup ini belum lapang benar wawasannya masih terlalu banyak yang mengagungkan kedudukan tanpa mau mendengar masukan 'kau bicara, kau akan didiskreditkan' di sini, pandang bulu kawan kalau kau berbeda maka kau dalam masalah ada yang bermuka dua ada yang suka angkat telor ada pula yang suka angkat kolor sampai akhirnya tiba pada orang yang memilih (apatis) : ku kerjakan pekerjaanku, selain itu bukan urusanku menuntut ini - itu ini kewajiban anda itu tugas anda tapi kau lupa...

Pilihan Rasa

1 pada kesempatan yang pernah kita punya akhirnya memang harus diakui bahwa kita lupa tentang batas yang sebelumnya tak pernah buat sekalipun hingga benar kita terbentur pada dinding paradigma ego masing - masing itu bukan? 2 senja ini aku merenung tentang lalu tak hanya pekat, manisnya juga kebanyakan laiknya brown kesukaanmu serta hitam yang seringkali kau tawarkan untuk aku itu kau seduh dalam gelas yang berbeda dari wadah pemanas air yang sama 3 sampai hari ini pun masih seperti kemarin aku tak lupa untuk tetap menikmati kopiku yang walaupun kali ini kau tak lagi berperan sebagai barista, tidak lagi hanya saja, 'apa iya kau masih dengan kopimu?' 4 bukan aku tak berharap sekalipun itu adalah kita bahagia mungkin bukan untuk kita aku hanya sedang merindu sebuah masa sebuah kebiasaan yang aku pastikan tak perlu berulang 5 aku bahagia bersamaku darimu aku belajar sebuah rasa tentang hidup, cinta yang tak melulu senang dan tak selamanya perih sem...