Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Tidak Untuk Orang Lain

Untuk diriku Setelah keadaan ini berlalu, aku berharap untuk tetap menjadi diriku sendiri. Baiklah aku tak terlalu mengeluh, sebab kenyataan yang pahit. Juga tak mengumbar bahagia dengan berlebih. Aku akan selalu membuatnya flat. Biar tak gampang orang - orang tau apa yang sedang kulalui. Aku sedang berusaha untuk menjauh dari banyak orang.  Untuk memastikan ekspektasiku yang sering keliru itu tidak membuat pemikiranku kalut dan untuk melindungi diri dari ego orang lain. Aku berhenti memikirkan mereka - mereka yang aku anggap perlu yang sebenarnya mereka tak pernah peduli tentangku. Mereka hanya mengingatku saat mereka butuh. Seberharga itukah aku? Tai kucing!

Bangun, sebab sudah saatnya untuk pergi.

rumit adanya sebab untuk memulainya aku masih trauma tentangnya pernah jatuh dan benar sakit rasanya itu kali terakhir saat aku pikir sudah mahir namun segala harap berakhir dan lalu air mataku pun mengalir hari berganti hari masih saja ia menari diatas pikir yang mulai lari menyandarkan dagu pada jemari dan kelihatannya seperti mengejar hingga banyak cemooh dibalut kelakar biar senang, sebut saja mereka paling pintar redam amarahmu walau hati sedang terbakar di ujung persimpangan jalan bimbang mungkin bukanlah pilihan namun melangkah tanda awal perjalanan kekesalanmu akan terbayar pada titik tujuan salam, pejalan mimpi

Artefak

pada beberapa keadaan, aku disadarkan bahwasanya aku memiliki duniaku sendiri aku tak selalu mampu mengikuti semua bukan karena ego atau angkuh namun pribadiku seperti berkata "tak baik berpura-pura" aku memilih untuk tidak disukai banyak orang daripada dipuja dalam dunia orang lain dan jiwaku seperti mati aku adalah aku

Nyanyian Sunyi

Menimbang banyak hal, tak mungkin ada peluang untuk jadi pemenang. Tak ada. Tak pernah ada dalam urusan ini. Kau santun pada orang - orang yang kau anggap adalah bagian keluarga dan kau sebut saudaramu. Sementara, kenyataan adalah semua pertalian, berdasar dari nilai materi.  "Bagi mereka, keluarga itu bagian lain urusan dari materi (uang)." Sebaik - baiknya manusia, bila masih menghamba pada materi, sebenarnya mereka kapitalis yang pintar berkamuflase.