Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Terserah

semua akan baik - baik saja tak perlu memikirkan mereka kau manusia biasa, bukan superhero pikirkan saja dirimu sendiri ketahuilah kawan, tak semua harus dihiraukan berpura - pura bodoh seakan tuli itu kadang perlu dan menutup mata pada kenyataan itu juga perlu

Agree or Disagree

aku tak suka menolak saat ada orang lain meminta bantuan, selama aku bisa menyanggupi biasanya aku tak pernah berat hati. materi, tenaga, pikiran dan hal apapun yang dibutuhkan orang - orang yang datang itu aku berusaha semampu yang aku punya. namun pada akhirnya, kadang hatiku pilu. entah mengapa kebanyakan mereka datang saat perlu.  lain daripada itu, mereka menghilang. apa aku yang bodoh? atau aku yang pura - pura baik? saat semua sudah menjadi - jadi, aku kadang marah pada diri sendiri. mengeluh saat tak ada seorang pun yang membantu atau sekedar ingin tau kala aku kesusahan. dasar aku. baik ke orang lain, tapi jarang beroleh hal baik dari orang lain. mungkin aku terlalu tertutup atas masalah hidup yang aku punya? atau barangkali aku yang terlalu berharap uluran tangan orang lain saat aku jatuh dan tersungkur? ini bagian hidup yang aku punya. seperti tak ada kesetimbangan pada prosesi hari - hari yang ku jalani. apa seharusnya aku berhenti? aku akan jahat, dengan tidak peduli d...

Palung Kehidupan

Dear God, we need to talk i'm tired i don't know what i have done its so difficult i have nothing to share this story i don't believe anyone save me, 

Sendiri itu bukan berarti sepi

Saat malam datang, aku akan sendiri. Aku jauh dari orang - orang. Sebatangkara di gedung ini. Aku selalu melewati malam dengan sendiri. Aku banyak bicara pada diri sendiri. Mengapa harus menyendiri? Aku tidak akan mengatakan bahwa ini menyenangkan. Tetapi dengan begini aku memiliki banyak waktu untuk lebih mengenal diriku sendiri.  Mungkin kebanyakan orang mengganggap sendiri itu tabu.

Surat Untuk Bapak

Gambar
Pak, aku gagal. Aku tak memiliki pendirian sekuat dirimu. Kita berbeda dalam mengambil setiap keputusan. Aku masih diintervensi banyak hal untuk ditimbang, saat pilihan - pilihan dihadapkan aku malah menyerah pada kenyataan hanyu untuk memastikan yang lainnya baik - baik saja. Pak, aku tak seberuntung dirimu. Kau tau perempuan yang dulu kau nikahi itu, masih setia sampai sekarang, aku yakin dia akan selalu begitu sampai kalian dipertemukan lagi di nirwana kelak. Ia menghidupi kami, rela sebatang kara menanggung beban anak - anaknya. Dia perempuan yang tangguh dan hebat, kau beruntung pernah memilikinya. Sementara aku, hingga usia begini masih saja asyik sendiri. Belum ada perempuan sekeren perempuanmu kutemui atau barang kali aku tak cukup menarik bagi mereka. Aku pun tak tau ini mengapa. Pak, aku tak merindukanmu tapi kau lelaki keren menurutku. Salam, anakmu