Ode kepada Tuhan

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman"

                         2 Timotius 4:7

Kelak, aku ingin mengatakan ini pada Tuhan di akhir perjalanan hidup yang diberikan kepadaku. 

Aku bukanlah hamba atau kristen yang taat. Kebanyakan aku seperti terombang - ambing, sibuk mengejar dunia. 

Saat jatuh sekalipun, aku lupa meminta tangan pengasihan Tuhan. Apalagi sedang bersuka cita, aku merasa hebat sendiri. Itu sangat sering terjadi. 

Sekarang, meskipun sudah berada di tahap dewasa berpikir terkadang masih belum benar bersyukur. 

Pada usia 27 tahun, aku pernah berada pada titik hidup dan mati karena sebuah penyakit. Tuhan baik, aku hidup. Aku diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup. 

Aku mengabdikan diri setelahnya, pada sebuah birokrasi negara, dunia pendidikan. Yang pada awalnya aku tak peduli dengan kehidupan orang lain, setelah kelam yang sudah ku lalui sebelumnya aku berangsur meredam ego, mencoba membaur dan membagi  waktu dan pikiran. 

Kadang masalah datang dan pergi. Sangat sering terbersit "ingin berhenti disini saja" dalam pikir. Namun melihat kumpulan orang - orang di tempat ini, aku mengesampingkan peluh dan keluh yang aku punya. 

Tututan birokrasi kadang menyudutkan pribadi, namun nurani tak ingin berhenti untuk mengabdikan diri. 

Ya, sebenarnya aku bukan atau belum aparatur sipil negara yang terstifikasi. Tetapi aku akan memberi apa yang bisa ku berikan kepada tempat ini, senang rasanya melihat wajah bahagia dari barisan pelajar disini. Kalaupun saat aku menjadi ASN atau harus keluar dari tempat ini, aku akan melakukan segala sesuatu disini dengan kebaikan untuk orang banyak. 

Dan apabila waktu ku sudah usai, aku akan selalu mengucap syukur dan terima kasih padan Tuhan ku, atas kesempatan yang telah diberikan pada diriku. 

Salam, 


pejalan mimpi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kau ? Dia ? Mereka ? Tuhan ?

Berdamai Bersama Diri Sendiri

Pejalan Mimpi