Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Happiness

Mungkin nanti, saat kau menemukan dirimu, kau akan banyak lupa dengan masa lalu. Meski ada saja yang mencoba mengajakmu kembali mengingat kembali setiap kenangan, tak perlu kau takut, sebab kau sudah semakin baik dari masa lalumu yang berantakan itu. Hidup adalah sebuah parjalan. Ketika kau masih ingusan, kau ingin sekali menjadi dewasa. Ketika kau beranjak dewasa, kau malah ingin memperlambat bahkan sering kali rasamu untuk memutar waktu ke masa kecilmu dulu. Pahit-manis dalam hidupmu belum tentu dirasakan orang lain. Tanpa kau tau, sebenarnya banyak manusia lain yang ingin sepertimu, apa iya kau rela. Dengan patah hatimu sekarang ini, belajarlah; sesungguhnya kau belumlah beruntung benar. Cobalah mengerti dirimu, tak perlu berlarut-larut dalam kegalutan. Semakin terbiasa maka kau akan menemukan siapa dirimu dan semoga dia yang kau cari akan bertemu denganmu. Yakinkan hatimu, selama ia masih kuat menahan perih dan luka; nanti akan tiba saatnya ia teduh bahagia. Jaga hatimu, t...

Pejuang Rindu

Yang kau dapat hanya sementara Yang kuberi tak seberapa Adakah kau mendengar doa yang ku kirim terucap namamu Jarak-waktu memaksa kita Bersabarlah Semoga kita beruntung

Distilasi alkena

Pernah bahagia kita merekah indah tanpa sedikitpun rasa gelisah. Saat lantunan rindu adalah alasan setiap pertemuan. Saat mencintaimu bukan hanya sekedar lamunan. Aku tak pernah menyesal akan keputusanmu memilihnya. Yang aku sesalkan, tiada setitikpun kesempatan bagiku untuk membuatmu bahagia. Kesalahanku, menjadikanmu alasan segala rindu.  Waktupun mengurai tetesan hujan menjadi bulir-bulir kenangan.  Ia menelusuk tanpa permisi menuju nurani.  Bukan perih yang aku ratapi, tapi pengertian yang tak pernah kau beri.  Sadarlah, aku telah mencintaimu dengan terengah-engah. Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yg boleh mengisi setiap rongga. Menghempas darah dengan namamu yang mengalir mebuat jantungku tetap berirama. Padamu aku jatuh hati. Kesalahanku, tak pernah mencintai selain kamu. Tingkat sepi paling mengerikan adalah sepi dalam keramaian. Bagaimana mungkin aku menjauh jika hanya padamu keangkuhanku meluluh? Bagaimana mungkin aku pergi jika bayang...

Kepada Aku

Ada yang sedang sok tegar. Berucap dengan kepolosan dan ketulusannya. Namun hatinya sedang tidak baik-baik saja. Miris; teriris. Ada yang sedang pilu. Menutup kepedihan serta pahitnya perasaannya kali ini dengan senyum identik dengan terpaksa. Ada yang sedang gundah. Karena sudah menjadi korban keadaan. Sembilu, terjebak pada pikiran yang sedang kacau. Tetapi masih saja sok merespon dengan nada datar seakan semua biasa saja. Jaga hatimu, apa kau tega membuatnya lirih melulu. Tak baik membiarkan diri sendiri keliru hilang arah. Bawa pergi lukamu. Tak baik ditangisi, tak baik ditahan. Kau bukan robot. Kau bukan batu. Kau bukan besi. Kau hanya insan.

Kepada H

Maka, yakinkan aku untuk selamanya membersamaimu dalam hati; pikiran juga seluruh ragaku. Ketika aku kecewa beberapa kali, betapa teririsnya perasaan yang ku punya. Setiap kali aku termenung, kau menjadi perempuan yang menguasai pikiranku. Setiap siang dan malamku adalah rindu, teruntuk dirimu. Setiap kali merindu, aku hanya mencoba memejamkan mata bisa memejamkan mataku untuk merasakan hadirmu dalam pemikiranku. Aku akan bertahan untukmu, menjaga semua rindu ini. Jika aku beruntung, mungkin kerinduan ini  serta rasaku terbalas. Namun bilapun tidak, setiap rasa cinta tak baik dipaksakan. Aku tau, kau sedang dilema. Ya aku tau itu. Bertahan dengan dia; mencoba sesuatu yang baru, mungkin itu aku. Jika memang harus memilih, aku harap kamu memilih dengan ke hati-hatian. Karena baik aku pun dia atau barang kali ada yang lain lagi,  pasti memiliki kekurangan masing-masing pribadi. Kami manusia. Tak perlu kiranya kau hiraukan bagaimana perasaan siapa yang tak kau pilih, se...

Ada Yang Sedang Usai, Mungkin.

Ada yang sengaja pergi, tanpa kau tau. Ia mencari jawaban akan segudang tanya dalam benaknya. Barangkali, ia benci pada kebohongan. Itu mengapa ia tak pamit padamu, mungkin. Banyak hal yang ingin ia tahu tentangmu, meski kenyataan kau selalu menutup rapat rahasia yang kau pikir ia tak tau sama sekali. Kalau saja kau tau, sebenarnya ia tak peduli burukmu jika kau berkata jujur. Sayang, sekarang ia sudah bosan dengan sandiwara. Ia mulai berlalu, perlahan menitipkan semua kepahitan pada sebuah masa.