Kepada Aku
Ada yang sedang sok tegar. Berucap dengan kepolosan dan ketulusannya. Namun hatinya sedang tidak baik-baik saja. Miris; teriris.
Ada yang sedang pilu. Menutup kepedihan serta pahitnya perasaannya kali ini dengan senyum identik dengan terpaksa.
Ada yang sedang gundah. Karena sudah menjadi korban keadaan. Sembilu, terjebak pada pikiran yang sedang kacau. Tetapi masih saja sok merespon dengan nada datar seakan semua biasa saja.
Jaga hatimu, apa kau tega membuatnya lirih melulu. Tak baik membiarkan diri sendiri keliru hilang arah. Bawa pergi lukamu. Tak baik ditangisi, tak baik ditahan. Kau bukan robot. Kau bukan batu. Kau bukan besi. Kau hanya insan.
Ada yang sedang pilu. Menutup kepedihan serta pahitnya perasaannya kali ini dengan senyum identik dengan terpaksa.
Ada yang sedang gundah. Karena sudah menjadi korban keadaan. Sembilu, terjebak pada pikiran yang sedang kacau. Tetapi masih saja sok merespon dengan nada datar seakan semua biasa saja.
Jaga hatimu, apa kau tega membuatnya lirih melulu. Tak baik membiarkan diri sendiri keliru hilang arah. Bawa pergi lukamu. Tak baik ditangisi, tak baik ditahan. Kau bukan robot. Kau bukan batu. Kau bukan besi. Kau hanya insan.
Komentar
Posting Komentar