Kau Tetap Sahabatku
Kau tak akan pernah bisa merubah diriku. Dan kau tak akan
pernah bisa mengatur hidupku. Yang mungkin kau bisa Ingatkan diriku, kawanku
juga sahabatku. Aku juga bisa menerima hitam dan putihmu dan akan selalu hargai
semua pandangmu. Yang aku butuh ingatkan diriku bila aku lelah jalani hariku, sahabat dalam
hidupku. Kau tau, tanpa kalian aku berantakan.
Bila hatiku tak sedang baik-baik saja. Dan hari-hariku tidak
menyenangkan. Memang benar kalian tak selalu ada, jalan kita mungkin berbeda
meski kita masih di planet yang sama. Tetapi lewat doa yang saling dirajut dan
kata bernada ejekan yang sering kita ucap atau kirimkan via percakapan
terselubung. Aku sedikit lupa (pura-pura) bahkan bisa lupa sama sekali.
Prinsip hidup kita jelas berbeda. Aku tak menyangkal itu dan
aku yakin kau juga tau itu kawan. Setidaknya kita pernah tertawa bersama dalam
banyak hal bukan? Kita pernah dalam lingkup yang kita anggap sebagai dunia kita,
tempat kita bersenda gurau, tempat kita bermain, tempat kita beradu argumen
dalam banyak perdebatan. Bahkan hal sebatas upin saja bisa jadi sebuah lelucon
atau bisa saja jadi penyebab masalah besar dalam dunia kita masa itu.
Semua telah berlalu kawan. Kita dibawa pergi oleh prinsip. Kita
dibawa pergi oleh cita-cita. Kita dibawa pergi oleh waktu. Kita dibawa pergi
oleh keadaan. Cerita baiknya kita tak ada yang ingin tetap tinggal. Tinggal pada
keadaan yang sekarang malah kita anggap konyol. Tinggal pada pemikiran
kesalahan masa lalu.
Sebuah pelajaran yang berharga aku dapati darimu kawan. Yang dulunya
kata-kata ajaib bisa setiap saja bergaung menggema didaun telinga. Atau lelakon
kacau yang kita pertontonkan. Sebuah kisah klasik yang bila dikenang menjadi
citra kelam abadi yang kebenarannya hanya kita yang tau. Bukankah seperti itu
kawan?
Menurutku, semua itu adalah proses mencari jati diri. Dan bekal
kita untuk menghadapi masalah yang kita alami. Kita terlahir sebebas alam ,
tanpa belenggu, tanpa ikatan. Itu adalah ikatan yang kita punya. Kita hanya
sebatas sahabat yang pernah.
Kita telah melangkah meski kearah yang berbeda-beda. Tetapi ingatlah
kawan kita pernah di jalan yang sama dalam moment bahagia juga kecemasan. Sekarang,
kita hanya sedang mencari jawaban pada dunia. Kawan, kita pernah salah dan
pernah juga benar. Kau tau? Jawabannya pasti akan kita temui dengan menjadi
diri sendiri. Carilah kebaikan!
Aku, sahabatmu.

Sedih bacanya. Aku juga punya banyak sahabat dekat yang kini hubungannya mulai renggang karena satu dan lain hal. Seiring kita dewasa, kita akan menyadari betapa mudahnya untuk lost contact dan putus hubungan dengan sahabat-sahabat kita. Karena itulah, jika ada seseorang yang kita inginkan untuk tinggal di dalam hidup kita, kita harus mau berusaha untuk itu.
BalasHapusPercaya atau tidak,
BalasHapussekarang aku punya banyak teman tapi aku ga punya seorang sahabat.
suka iri rasanya liat orang punya sahabat.
tapi satu hal yang harus diperhatikan kalo punya sahabat yaitu bisa menerima perbedaan.
Satu quote yang selalu aku inget dalem hidupku : "karna kebersamaan tidak harus sama"
Sahabat itu sebenernya kaya permen karet. Makin ilang manisnya makin lengket. Alias kalo kita dah tau sifat dan kebiasaan dia pasti makin akrab. Tai tergantung pribadi masing2nya juga.
BalasHapuskita mesti menyingkirkan ego kita, dan mengalah lebih baik.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Sahabat, seerat apapun hubungannya, tetap ingat perpisahan pasti akan menyapa. Tapi, begitulah hidup. Pertemuan akan timpang tanpa perpisahan, tapi perpisahan juga tidak akan datang apabila tidak didahului pertemuan. Nikmati setiap momen ketika masih bersama dan ketika nanti perpisahan menjemput, waktunya duduk sambil ngopi bersama memori bersama mengenang ketika masih bersama pertemuan :)
BalasHapusmeskipun udah jarang berinteraksi, tapi sahabat tetap sahabat, ya kan? Dalam tuh ya, ketika kita harus tersadarkan kalau kita pernah berjalan di jalan dengan kecemasan dan kebahagiaan yang sama, tapi sekarang harus dijalan masing2 dengan kecemasan dan kebahagiaan masing2.
BalasHapusInilah kehidupan pertemanan. Ada yang datang, ada yang pergi. Tetapi kenangan itu ada kan? Untuk diingat, bahwa kita pernah bersama. Menghabiskan waktu dengan cerita-cerita dan lainnya.
BalasHapusBagaimanapun proses dan hasilnya sperti apa. Semoga karena pertemanan kita juga saling mendoakan yang terbaik. :)
Sebelum perpisahan sering saling berjanji bakal ketemu lagi, kumpul lagi. Tapi kebanyakan tidak ada komunikasi lagi, dan kontak di hp hanyalah sebuah nama bahkan tak berarti lagi karena digantikan oleh kawan baru.
BalasHapusWalaupun begitu, baiknya tidak saling membenci dan saling mendoakan