Pembicaraan dengan Administator

          Hari ini aku chek-in lagi. Kembali menjalani perawatan intensif dari tim medis. Rumah Sakit Murni Teguh tempat aku dirawat inap. Lantai 5, ruang A3 nomor 14 adalah kamar tempat aku terisolasi saat ini.

          Sebelum kekamar ini, aku konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis yang akan menangani penyakitku. Dr. Pantas Hasibuan, SpP nama dokter yang kumaksudkan. Beliau berpesan supaya selama perawatan aku harus patuh dan juga yakin bahwa penyakit yang  kuidap ini pasti sembuh.

          Selanjutnya, dibagian administrasi aku bertemu dengan seorang wanita. Aku tak tahu dia itu perawat atau apalah itu yang pasti buatku dia mirip HRD perusahaan yang siap melayangkan pertanyaan- pertanyaan unik terhadapku tadi.
“ Bapak Jhon Fharirdo Ambarita ? “ dia bertanya.
“Iya” jawabku.
“ Ini tolong diisi datanya pak “ sambil menyodorkan beberapa lembar kertas HVS beserta sebuah pena.
Selang beberapa saat semua data pribadi sudah aku isi dengan baik dan tepat menurutku, lalu aku memberikan kertas dan pena itu lagi kepadanya. Dan sambil menatap layar monitor dia menerimanya. Dia membaca sambil menggerakkan jarinya diatas keyboard.
“ Hmm, belum minikah ya bang? “ ketusnya terhadapku.
“Iya,belum. Saya masih lajang.”
“Abang perokok ya ? Peminum alcohol juga?” tanyanya lagi.
“Iya, dulu. Tapi sudah sejak 3 tahun yang saya sudah berhenti.”
“Hmm, Ini penyakitmu bang karena itu loh. Menyesal gak sekarang ? sambil menatapku dia melepar pertanyaan ini. Aku hanya tersenyum dan menjawab.
“Hmm, ya ada sedikit penyesalan.”
“Abang anak Siantar ya? Aku dulunya sekolah disana ! Akper Florensia, abang tau? “ dia berusaha menayaiku lagi.
“Iya, aku tau” jawabku datar.
“Abang lulusan sarjana ? Darimana dan jurusan apa dulu ? dia kembali bertanya dengan wajah yang kurang yakin. Mungkin dia pikir orang gondrong dan gaya slengekan sepertiku tidak pantas sebagai sosok lulusan sarjana.
“Ya. Universitas Negeri Medan, jurusan Teknik Elektro. Ini ada hubungannya dengan kesembuhan penyakitku ya?” jawabku karena aku mulai jengkel dengan pertanyaan-pertanyaannya.
“Semoga cepat sembuh ya bang,,” sahutnya dengan senyuman. Lalu berkata pada wanita yang sejak tadi menunggu didepan pintu ruangan itu “ Tolong dibawa keruangan A3 nomor 14 ya kak !” suruhnya pada wanita itu.
Selanjutnya kami keluar dari ruangan itu dan berlalu.



Ini adalah potret penampakanku setelah berada dikamar A3 nomor 14



Salam,

Jhon Fharirdo Ambarita




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kau ? Dia ? Mereka ? Tuhan ?

Berdamai Bersama Diri Sendiri

Pejalan Mimpi