Wellcome To Whenever You Go


Melupakanmu adalah suatu hal yang sangat sulit. Kau selalu terlintas dalam pikir dan juga hariku. Bagaikan bayangan hitam yang selalu mengikuti kemanapun kakiku melangkah.



Potret masa lalu bersama para KUMAN (kumpulan mahasiswa netral)

Sebenarnya aku bukanlah tipe manusia yang memiliki tingkah laku yang baik. Itu masih sebatas penilaianku, belum lagi menurut manusia –manusia yang lainnya hmm entah jenis manusia apalagi aku ini. Dalam beberapa tahun belakangan ini aku hanya mencoba untuk bisa move on, dari masa lalu yang menurutku ada kisah baiknya meskipun lebih banyak kisah buruknya. Hingga hari ini, terkadang aku masih sering mengingat masa-masa itu. Meskipun sebenarnya dalam hatiku mengingininya, namun apa daya dengan kondisi yang ku alami saat ini.

Mungkin harusnya isi otakku di delete . Agar semua masa yang pernah kulalui takkan tersimpan dalam memori otak dan pastinya takkan pernah ku ingat lagi, meskipun kejadian yang persis sama dengan masa laluku atau ada orang lain yang mengingatkanku akan masa itu  otomatis aku tak akan ingat. Tapi pemikiran ini bukanlah solusi. Ini hanyalah fantasi gilaku semata, imposible.

Ini bukan tentang seseorang saja namun melibatkan banyak orang, bukan hanya kisah terbaik namun juga kisah terburuk dalam hidupku dibeberapa tahun belakangan. 2 Oktober 2016, umurku  genap 27 tahun. Tetapi sedikitpun tak terlintas dipikiranku untuk ikut dalam Club 27, layaknya Jim Morisson, Kurt Cobain, Jimmy Hendrix dan lainnya itu.  Mungkin 5 tahun belakangan ini adalah tahun penuh cerita dalam hidupku. Dimana aku menjalani hidup menjadi seorang mahasiswa. Aku menyelesaikan studi tergolong lama. 6 tahun adalah waktu yang kubutuhkan untuk menperoleh gelar sarjana di salah satu perguruan tinggi di negeri ini. Ada beberapa fase yang aku alami semasa perkuliahan dulu. Aku adalah mahasiswa angkatan 2007/2008, cuti kuliah 2 semester tepatnya di tahun ajaran 2009/2010 dengan alasan yang tidak terdefenisikan, menderita penyakit Efusi Pleura diakhir perkuliahan yang menyebabkanku harus menyelesaikan skripsi selama 4 semester. Aku resmi dianugrahi gelar sarjana pada tanggal 15 Mei 2014.

Sungguh sebuah kisah yang panjang bukan ? Aku tak akan membahas masalah kendala dalam proses penyelesaian perkuliahan yang sudah pernah  kualami dulu. Tetapi ini tentang eksternal reality life yang gue alami pada masa-masa itu. Beberapa diantaranya adalah :
1.     Aku masuk dalam kategori manusia yang tidak peduli dengan aturan hidup yang baik. Karena aku perokok kelas wahid dan juga pengkonsumsi alkohol.    
2.     Aku tergolong dalam manusia yang boleh dikatakan suka bergaul, baik dikampus maupun diluar kampus. Aku punya banyak teman dan juga sahabat dekat. #tapi itu dulu, sekarang mungkin mereka udah lupa .
3.     Cinta? Untuk yang satu ini aku tak mau membahasnya karena butuh berjilid-jilid buku atau bergiga- giga memori sebagai destinasi ungkapan kisah tentang yang satu ini. #stop buat topic ini.

Sejak Efusi Pleura mendera tubuhku semuanya berubah layaknya ‘The Legend Of Ang’, sebelum negara api menyerang. Hari-hari dalam hidupku terkekang layaknya terpenjara. Yang dulunya aku perokok dan pengkonsumsi alkohol, semuanya harus  distop karena kata tim medis tak baik buatku setelah penyakit sialan itu bersemayam dalam raga. Meskipun sebenarnya separuh kondisi fisik pulih namun aku harus tetap menghindar dari rokok dan juga minuman beralkohol. Tapi setiap kali aku melihat orang lain merokok dan minum minuman beralkohol, aku akan mengingat masa laluku sebelumnya. Namun apa daya semua telah berlalu dan aku hanya bisa mengenang dan menyaksikan apa yang kulihat ketika dihadakan kepada dua hal ini.

Tetapi ada hal yang ingin selalu kuteriakkan pada masa lalu semasa kuliah dulu. “Teman dan para sahabatku dimana kalian sekarang berada ! Apa kalian sudah mendeleteku dari daftar teman atau sahabat kalian, hah !  Atau aku yang selelu menghindar dari kalian ya ? Hey, anak Elektro o7 dan 08 State University of Medan apakah kalian masih hidup ? Buat anak kost Jln. Rela 116 apa kalian sudah pada sukses ? Dan para sahabatku apa kalian lupa siapa aku ?”

Entahlah, but basicly  untuk para sahabat, teman, rokok dan alkohol “I miss you so bad.” Sampai bertemu kembali dimasa depan.

Salam,

Jhon Fharirdho Ambarita



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kau ? Dia ? Mereka ? Tuhan ?

Berdamai Bersama Diri Sendiri

Pejalan Mimpi