Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Berdamai Bersama Diri Sendiri

Gambar
  Bertemukah kau dengan sang buas? Benar senangkah rasa hatimu?  Ini adalah malam yang tak akan terlupakan olehmu. Malam ini kau bebas bercengkrama dengan dirimu sendiri. Jika kau ingin tertawa, tertawalah. Jika kau ingin menangis, menangislah. Tak ada yang tau. Tak ada yang akan peduli. Begitu bebasnya dirimu sekarang mengekspresikan semua isi hatimu.  Apa? Kau masih ingin mengatakan 'tolong aku'. Kepada siapa kau mengatakannya? Katakan saja sekarang mungkin cicak akan merasa terganggu mendengarkannya.  Seberapa banyak impianmu yang tercapai? Seberapa banyak impianmu yang tak sampai? Mungkin lebih banyak cerita kosong. Tak banyak senyum terpancar dibibirmu setahun ini. Kau hanya berpura-pura.  Jadi, sampai kapan kau bertahan? Mungkin dengan menghempaskan dirimu dari gedung tinggi semua akan usai. Mungkin dengan mengedarai motor kecepatan tinggi dan menerobos lampu merah akan usai. Mungkin dengan menggunakan sebilah pisau mem...

The End Where I Begin (Mengubur Mimpi)

Gambar
                                                                                             Setia Budi, 31 Desember 2016.      Baru saja aku terbangun dari tidurku. Mungkin ini terakhir kalinya aku terbangun dan melipat selimut di tahun ini. Kupikir aku tak perlu lagi terlalu meresahkan semua hal. Mimpi-mimpiku segeralah terkubur dengan berlalunya tahun ini. Aku tak terlalu berharap lagi pada itu semua. Dan jikalau pun tercapai suatu saat nanti, itu adalah sebuah risalah seiring berjalannya waktu.  ...

Meski Tak Kau ingini

Gambar
          Sekarang kau bukan lagi seperti saat baru kukenal dahulu. Aku tau dan sadari itu semua. Ini salahku. Ya, salahku. Apakah kau mau memaafkannya? Seandainya aku diposisimu pun pasti tak akan mudah untuk memberikan maaf. Aku yakin itu.           Waktu serasa berputar sangat lambat sekarang. Penyesalan yang ada dipikiranku sekarang.  Kuharap kau akan tersenyum kembali dan kebahagiaan akan hadir dalam dirimu.           Berawal dari kegundahan hati yang kurasakan saat itu. Bersamanya aku sedang tidak bahagia. Ada masalah diantara kami berdua. Karena kejenuhan yang sedang menderaku aku mencoba meluluhkan hatiku. Ternyata bukan solusi yang pas jika suasana hati itu diumbar disosial media. Ya, sekarang baru aku sadari itu.           Kupikir meresponmu kala itu hanya soal biasa. Tapi karena terlarut da...

Kau ? Dia ? Mereka ? Tuhan ? (Hilanglah)

Gambar
‘Hai, sudah lama disini?’ ‘Belum. Kurang lebih 10 menit.’ ‘Bagaimana harimu?’ ‘Hmm, seperti biasanya saja selalu begitu saja.Bagaimana denganmu?’ ‘Aku juga seperti biasa. Bangun pagi. Beres- beres kamar. Siapkan sarapan. Mandi. Sarapan. Make-up. Berangkat kerja. Sampai kantor kejar target. Makan siang di cafeteria. Kejar target lagi. Pulang kerja. Sampai di kafe ini, pesan cappuccino. Duduk dikursi ini. Dan satu yang tak biasa. Kamu tau apa?’ ‘Tidak. Apa itu?’ ‘Kamu. Ya, kamu. Tak biasanya kutemui orang duduk bersamaku disini hehe.’ ‘Oh, mungkin dihari selanjutnya kebiasaanmu akan kembali lagi seperti biasanya.’ ‘Hmm, iya. Maksudmu tak akan datang lagi ke tempat ini? Benarkah?’ ‘Sepertinya iya. Aku tak bisa selalu datang ketempat ini. Kau tau sendiri keadaanku. Dan tidak mungkin juga selalu saja aku ditraktir di kafe ini hehe.’ ‘Oh. Kamu bisa saja datang kapan pun kamu punya waktu dan kupikir kamu kalau butuh teman bercerita kamu tau jam berapa ...

Kau ? Dia ? Mereka ? Tuhan ?

Gambar
           ‘Banyak hal yang tertunda. Hilang arah. Akan melangkah kemana? Memulai darimana? Berbuat apa? Benar – benar stagnan kehidupanku. Roda waktu dengan sombong tetap berputar. Tak mampu ku menahan laju matahari. Aku tergilas dan selalu begitu.’         ‘Siapa kiranya yang akan menolongku? Kau? Dia? Mereka? Entahlah. Tuhan? Aku hanya bisa berdoa dalam diamku. Meski terkadang tak kusembunyikan rasa syukur dan cacian padaNya. Itulah aku.’         ‘Ternyata sangat membosankan dengan keadaan ini. Diam tak ada kesibukan yang berarti. Siapa yang perduli dengan keadaanku? Kau? Dia? Mereka? Tak ada seorangpun. Tuhan? Entahlah aku juga mulai meragukannya sekarang.’         ‘Kau? Aku berharap kau mengerti dan peduli keadaanku saat ini. Ekpektasiku saja yang selalu membuatku bahagia. Kenyataannya? Aku tak mampu menjelaskannya. Apakah kau adalah o...

Part Of : Suatu Waktu Kau Pasti Survive

Gambar
                     ‘Apa yang kau tau tentang kehidupan?’  Sudah terlanjur lahir. Hidup dan jalani sajalah. Menyesal? Terlambat untuk itu. Bukankah setiap manusia terlahir sebebas alam, tanpa belenggu dan tanpa ikatan. Jangan kau takut. Hey kawan, kau tak sendiri.           Hidup adalah pilihan. Kau tak harus selalu bahagia, begitu juga sebaliknya. Jika kau menyesal terlahir. Adakah kau tau berapa banyak orang yang mengharapkan dan menunggu kelahiranmu. Adakah kau tau kesedihan dan kebahagian yang kau hadirkan di alam raya ini. Haha, kau sangatlah beruntung kawan.           Disaat kau merasa hidup sendiri dalam kerasnya dunia dan bila kau pun harus berputus asa. Semua belumlah berakhir bila kau punya sedikit saja semangat untuk menghadapi semua masalah hidup yang kau alami. Dengan hati tenang dan logika yang benar kau...

Berhenti disini

Gambar
            Hay, aku memutuskan untuk tidak lagi menulis di blog ini. Mungkin, sementara waktu. Sehari. Seminggu. Sebulan. Setahun. Selamanya. Mungkin aku akan menulis di blog lain. Mungkin terlalu melankolis jika terus kulanjutkan kebiasaan menulis di blog seperti beberapa tahun lalu di blog usang itu. Entahlah,             Terima kasih kepada yang telah sengaja atau tak sengaja nyasar di blog ini. Salam, Jhon Fharirdo Ambarita

Gagal Bercerita

Gambar
          ‘Fhoto Thorax  - Ultrasonology (USG) Thorax – CT scan Thorax. Hmm, apalagi yang akan kalian lakukan untukku? Tapi tak apalah toh juga demi kesehatanku. Aku pasrah saja.’ Hari ini infus dicabut dari tangan kananku buat sementara. Mungkin nanti dipasang lagi. Berhubung infus dicabut jadi bisa sedikit bebas bercengkrama dengan keyboard. Heehee ,           Sebenarnya aku mulai bosan ditempat ini. Bukan itu saja, tapi jadi orang yang sakit aku sudah sangat bosan pake kali. Hmm, sudahlah. Tetapi ditempat ini aku sudah kembali bersemangat untuk segera sembuh. Ternyata aku tidak sendirian dan aku bukanlah orang yang paling sakit disini. Bukan sombong atau membanding-bandingkan dengan pasien lain. Tetapi setelah berinteraksi dengan beberapa perawat, dokter, pasien dan juga para penjaga pasien aku menjadi sadar. Iya, aku merasa iba dengan penyakit yang mereka idap seperti kanker, tumor, prostat dan bany...

You can't see me now

Gambar
           " Kehidupan, banyak kebahagiaan yang engkau hadirkan  atas diriku. Tetapi, adakah engkau sadar bahwa :  aku tak munafik untuk mengutukmu?"

Resah, Tawa dan Hampa

Gambar
          “Kalian tak akan pernah hidup bahagia jika kalian hidup bersama. Ingatlah hari ini, jangan kau lupa. Kecuali dia sadar dan datang meminta maaf. Aku berdoa untuk kehancuran dalam kehidupan kalian. Ingatlah itu kawan !” seru Jay pada lelaki itu.  Jay sahabatku. Dia bercerita keluh kesahnya pada kami malam itu. Dia ditinggal oleh pacarnya tanpa ada kata putus. Kami tahu dia sudah sejak awal kuliah punya hubungan special dengan wanita itu. Kimi tak tahu siapa namanya namun kami kenal wajah wanita itu pas hari judicium kelulusan. Wanita itu memaparkan senyumnya saat berfoto bareng Jay kala itu itu.           “Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang ini. 5 tahun bukanlah waktu yang singkat kan? Susah dan senang kami lalui bersama, banyak hal yang kita lalui bersama. Makan, kekampus, liburan bahkan kami sudah terbiasa tidur sekamar. Tapi apa hasilnya? Dia akan menikah dengan pria pilihan orang...

Nightmare

Gambar
          Sudah lama aku tak bermimpi. Mungkin sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu. Tadi malam aku bermimpi lagi. Mimpi ini awalnya indah sekali, aku sedang menikmati sejuknya alam diketinggian dan sepertinya itu gunung. Tiba-tiba sesosok wanita beramput panjang terurai menutup wajahnya dan berbusana layaknya jubah berwarna krem terbang dihadapanku dan bertengger disebuah daha pohon yang rimbun. Dia melayangkan tawa sambil melambaikan tanggannya kearahku layaknya memanggilku untuk mendekatinya, hal itu membuatku takut. Aku hanya berteriak ‘Pergi kau, Pergi !!’. Ternyata teriakanku mengganggu penunggu pasiaen disebelahku. Dia membangunkanku dan memengangi tanganku dan berkata ‘kamu kenapa dek?’. Aku terbangun, yang terlihat aku berada dikamar rumah sakit. ‘Aku mimpi buruk pak’ jawabku. ‘Oh, , ,’ jawabnya datar lalu merebahkan badannya lagi ditempat tidurnya. Aku hanya melihat kesekeliling dan berusaha melupakan mimpiku itu. Semoga mimpi itu tak datang lagi dan...

Pembicaraan dengan Administator

Gambar
          Hari ini aku chek-in lagi. Kembali menjalani perawatan intensif dari tim medis. Rumah Sakit Murni Teguh tempat aku dirawat inap. Lantai 5, ruang A3 nomor 14 adalah kamar tempat aku terisolasi saat ini.           Sebelum kekamar ini, aku konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis yang akan menangani penyakitku. Dr. Pantas Hasibuan, SpP nama dokter yang kumaksudkan. Beliau berpesan supaya selama perawatan aku harus patuh dan juga yakin bahwa penyakit yang  kuidap ini pasti sembuh.           Selanjutnya, dibagian administrasi aku bertemu dengan seorang wanita. Aku tak tahu dia itu perawat atau apalah itu yang pasti buatku dia mirip HRD perusahaan yang siap melayangkan pertanyaan- pertanyaan unik terhadapku tadi. “ Bapak Jhon Fharirdo Ambarita ? “ dia bertanya. “Iya” jawabku. “ Ini tolong diisi datanya pak “ sambil menyodorkan beberapa...

Sekelompok Tanya

Gambar
“Hidup… Aku tak mengerti yang kualami ini apa. Ini cobaan? Atau karena kebodohan juga keegoisanku? Menyesal? Aku tak tahu memulainya dari mana. Menyerah? Terlalu jauh kakiku melangkah. Kali ini aku tak mampu merubah keadaan. Benar. Pikirku tak selaras dengan tindakanku. Aku tak bisa berbuat apa. Meminta bantuan? Pasa siapa? Tuhan? Kupikir dia sedang sibuk dengan yang lain. Haruskah seperti ini?"

It's Me, Still alive.

Gambar
          Hey kawan, aku dikotamu ini (lagi). Masa lalu juga masa depan. Flashback. Hope. Ya, otakku campur aduk saat ini. Apakah harus seperti ini ? Entahlah,

I'm Selfish, Im Wrong, I'm sorry.

Gambar
          Sore ini aku duduk dikursi pojok Patarias Coffeeshop. Aku memesan Susu dengan sedikit tambahan kopi hitam. Ya, aku mulai mengurangi kebiasaan lamaku yang notabene seorang penikmat kopi hitam. Ini kulakukan karena anjuran dokter, tak apalah demi kesehatanku juga.           Dilema. Ya, itulah yang kurasakan saat ini. Sebelum ketempat ini, tadinya aku medical chek-up di RS Tentara. Karena dokter mewajibkanku untuk selalu control hari rabu setiap minggunya. Dan hasilnya sedikit mengejutkanku. Aku dirujuk ke RS Murni Teguh Medan untuk penanganan lebih lanjut. Kembali lagi ke kota itu, hmm. Disatu sisi demi kebaikanku dan disisi lainnya aku harus kembali kekota yang penuh dengan memori-memori usang. ‘Kabari lah sama Inang Uda pra !’ seru seonggok lelaki paruh baya dihadapanku. ‘Biarkan dulu aku berpikir kali ini’ jawabku datar.           Bukannya aku...

Wellcome To Whenever You Go

Gambar
Melupakanmu adalah suatu hal yang sangat sulit. Kau selalu terlintas dalam pikir dan juga hariku. Bagaikan bayangan hitam yang selalu mengikuti kemanapun kakiku melangkah. Potret masa lalu bersama para KUMAN (kumpulan mahasiswa netral) Sebenarnya aku bukanlah tipe manusia yang memiliki tingkah laku yang baik. Itu masih sebatas penilaianku, belum lagi menurut manusia –manusia yang lainnya hmm entah jenis manusia apalagi aku ini. Dalam beberapa tahun belakangan ini aku hanya mencoba untuk bisa   move on , dari masa lalu yang menurutku ada kisah baiknya meskipun lebih banyak kisah buruknya. Hingga hari ini, terkadang aku masih sering mengingat masa-masa itu. Meskipun sebenarnya dalam hatiku mengingininya, namun apa daya dengan kondisi yang ku alami saat ini. Mungkin harusnya isi otakku di delete  . Agar semua masa yang pernah kulalui takkan tersimpan dalam memori otak dan pastinya takkan pernah ku ingat lagi, meskipun kejadian yang persis sama dengan masa lalu...